Mungkin ini bisa membuat Anda mengangguk setuju atau menertawakan hal yang sudah sering dilakukan orang-orang zaman sekarang.
1. Suka pakai Smartphone buatan Tiongkok
Pasar ponsel pintar Indonesia tak bisa dipungkiri memang masih hijau dan subur. Tak ayal, kompetisi di pasar smartphone pun begitu ketat di sini, kendati Samsung masih cukup digdaya.
Menariknya, produsen smartphone asal Tiongkok sanggup bertahan dan terus menjaring lebih banyak konsumen Tanah Air. Menurut Counterpoint pada Q3 2015, vendor dari Tiongkok menguasai 21 persen dari pasar smartphone Indonesia berkat pemain seperti Oppo, Lenovo, Xiaomi, dan Vivo. Padahal di kuartal sebelumnya, mereka hanya memegang porsi 16 persen.
2. Ngecek ponsel 5-10 menit sekali
Nomophonia adalah salah satu masalah kejiwaan yang ditandai dengan terlalu seringnya seseorang memeriksa smartphone-nya. Nampaknya, masalah ini sudah menyelimuti user di Indonesia.
Survei dari Lazada terhadap 2.000 user menunjukkannya. Dari 2.000-an orang itu, 50 persennya mengecek smartphone mereka sebanyak 100 sampai 200 kali dalam sehari. Kalau diperinci lagi, orang Indonesia cenderung memeriksa handset-nya dalam 5 sampai 10 menit sekali.
3. Sangat aktif di medsos dan jualan di Facebook
WeAreSocial dalam pantauannya menuangkan bahwa 90 persen dari 88 juta netizen Indonesia aktif di media sosial. Dibanding tahun lalu, masyarakat yang awal 2016 ini menggunakan Facebook, Twitter, dan lain-lain sudah bertambah 10 persen.
Dari segi bisnis, netizen lokal banyak yang memanfaatkan Facebook. Tentu Anda sudah biasa kan melihat para pelaku UKM berseliweran menawarkan dagangannya di media sosial milik Mark Zuckerberg itu? Fenomena ini pun sempat membuat petinggi Facebook kagum.
4. Suka download aplikasi, tapi malas beli atau bayar
Anda hobi pakai aplikasi gratisan? Tak usah malu, banyak kok orang yang juga melakukannya.
App Annie melaporkan bahwa tren pengunduhan aplikasi di Tanah Air, baik di iOS atau Android, telah naik hampir 50 persen di tahun 2015. Pertumbuhan ini tak lepas dari dominasi aktivitas pengguna Indonesia di Google Play Store hingga membuat Indonesia mendiami posisi enam dari klasemen 10 negara yang paling aktif mengunduh di Play Store.
Namun untuk urusan revenue dari app store Android itu, Indonesia bukanlah penyumbang top 10 dunia. Jadi, bisa dibilang user Android di Indonesia lebih doyan dengan aplikasi yang gratis atau kurang suka melakukan in-app purchasing
5. Demen online shopping pakai kupon diskon
Aktivitas belanja online makin mudah dan murah berkat tersedianya diskon atau potongan harga. Flipit selaku salah satu pemasok kupon online terpopuler mengakui kalau orang Indonesia gemar memanfaatkan layanan mereka.
Terbukti, selama 2015 Flipit Indonesia mengalami kenaikan traffic sebesar 3.437 persen. Mayoritas pengguna mereka adalah perempuan dengan rentang usia 16-24 tahun, tepatnya sebanyak 55 persen.
6. Mulai minati mobile payment
Transaksi melalui uang elektronik nampaknya tak lama lagi akan booming di Indonesia. Buktinya, T-Cash semakin diminati. Selama 2015, pengguna layanan e-money milik Telkomsel itu meroket hingga 150 persen.
Layanan T-Cash sendiri sekarang sudah bisa digunakan di merchant ternama, seperti McDonald's, Indomaret, dan Cinema XXI. Dalam beberapa waktu ke depan, Telkomsel berkomitmen untuk memperluas jangkauan layanannya ini.
7. MasihSuka Chatting via BBM
WeAreSocial dalam Digital, Social, and Mobile Report in 2016-nya memaparkan kalau social platform favorit orang Indonesia masih dipegang oleh BlackBerry Messenger (BBM). Dengan persentase pengguna mencapai 19 persen, aplikasi itu mengalahkan deretan instant messenger lain, seperti WhatsApp, Facebook Messenger, Line, dan WeChat. Sedangkan untuk kategori media sosial, penguasanya masih Facebook.
sumber : techno.id
0 Response to "Kebiasaan Orang Indonesia Di Era Digital !!! APA ANDA JUGA ?"
Post a Comment