Ketua Divisi Kajian Aliansi Cinta Keluarga Indonesia (AILA) Dinar Kania mengatakan, semula kelompok tersebut menyebarkan paham dengan masuk ke dalam akademisi di setiap kampus. Namun, belakangan mereka sudah turun menyasar anak-anak.
“Mereka (LGBT) tahun 2009 larinya ke intelektual. Lalu masuk ke kampus-kampus, lalu turun mereka pilih anak-anak SMA. Modusnya untuk sosialisasi Aids. Lalu mereka masukan kesetaraan gender dan LGBT. Lalu turun lagi ke kelas anak-anak kecil yaitu SD (Sekolah Dasar),” katanya dalam Diskusi Kajian LGBT dalam Perspektif Keilmuan di Kampus Universitas Indonesia (UI) Depok, Jumat (27/2/2016).
Ia menjelaskan, kelompok tersebut melakukan advokasi perangkulan dan terus berkembang. Sehingga Dinar meminta para orangtua mewaspadai hal tersebut pada putra putri mereka.
Dinar mengapresiasi kebijakan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) yang melarang tayangan kebanci-bancian. Paling tidak, lanjutnya, hal itu dapat menjadi filter gerakan kelompok LGBT.
“Alhamdulillah KPAI dan KPI mendukung. Dengan adanya kejadian ini, pada dua tahun lalu kami maju tak ada gaungnya, media enggak massive tetapi mereka (kelompok LGBT) justru dapat keuntungan. KPAI sudah lakukan kajian, gerakan bersama kesepakatan bersama, paling tidak usaha untuk memfilter,” tandasnya. (Ari)
sumber : news.okezone.com
0 Response to "Waspada, Kelompok LGBT Bidik Anak-Anak"
Post a Comment